Memakan Tahu Dapat Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

Oleh Writer, 28 Maret 2020
Menurut riset di Amerika, mengonsumsi makanan kaya isoflavon seperti tahu dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Penelitian ini telah dilakukan oleh periset Harvard Medical School dan Brigham and Women’s Hospital, yang mana pada awal risetnya mereka menganalisis data dari 200.000 orang yang bebas kanker dan penyakit jantung.

Mulanya, peserta diberikan survei tentang apa yang mereka makan setiap dua sampai empat tahun, sementara untuk data kasus penyakit jantung diambil dari catatan medis.

Dipublikasikan di Circulation, jurnal ilmiah ternama American Heart Association, penemuan ini menunjukkan bahwa setelah peningkatan potensi penyakit jantung dipertimbangkan, makan tahu sekali atau lebih dalam seminggu menunjukkan penurunan risiko jantung sebesar 18%, dibanding dengan 12% penurunan risiko pada orang yang jarang makan tahu minimal sekali dalam sebulan.

Selain itu, hasil menunjukkan kaitan yang kuat pada peserta wanita dan wanita menopause yang tidak mengonsumsi obat.

Pemimpin riset Qi Sun, MD, ScD memberikan komentar hasil yang diperoleh. Menurutnya hasilnya sesuai dengan statistik dari negara-negara lain seperti Tiongkok dan Jepang, masyarakat mereka telah terbiasa mengkonsumsi makanan kaya isoflavon seperti tahu, dan memiliki risiko penyakit jantung rendah dibandingkan dengan masyarakat yang terlalu sering makan daging dan jarang makan sayuran.

Meski begitu, Qi Sun menambahkan bahwa manfaat kesehatan isoflavon masih perlu diteliti lebih lanjut. Karena tahu bukanlah makanan satu-satunya. Selain itu, tahu juga dapat menjadi salah satu opsi diet yang menyehatkan.

Qi Sun menambahkan, hasil uji coba lain dengan isoflavon, tahu, dan cardiovascular terhadap manusia dan hewan juga menunjukkan efek positif. Jadi, orang-orang yang berisiko sakit jantung harus memikirkan diet keseharian mereka. Jika mereka sering makan makanan yang tidak sehat, seperti daging, makanan manis, dan junkfood, maka harus diganti dengan alternatif makanan yang lebih menyehatkan.

Tahu dan makanan kaya isoflavon lain dalam sayur mayur merupakan sumber protein tinggi dan sebagai alternatif protein hewani.

Qi Sun juga menambahkan bahwa hasil riset ini bukanlah sebab-akibat, yaitu hasil risetnya hanya relasi antara isoflavon dan risiko penyakit jantung.

Faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi perkembangan penyakit jantung agar bisa sembuh adalah dengan olah raga dan gaya hidup. Qi Sun memberikan contoh, wanita muda yang aktif secara fisik dan sering berolahraga cenderung mengkonsumsi makanan sehat serba nabati, termasuk makanan kaya isoflavon seperti tahu. Faktor tersebut harus tetap dikontrol, dan hasilnya tentu harus ditelaah secara jeli.

Selain tahu, makanan hasil produk kedelai juga kaya dengan isoflavon. Namun, hasil riset tidak menunjukkan hubungan kuat antara susu kedelai yang merupakan makanan yang telah diproses dengan gula, dengan penurunan risiko penyakit jantung.

Sumber makanan lain yang mengandung isoflavon termasuk kacang arab (chickpeas), kara oncet atau kacang babi (fava beans), pistacio, dan kacang tanah.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

 
Copyright © EPenulis.com
All rights reserved